Minggu, 24 Februari 2013

Resensi Movie MIKA

Mika adalah film yang diadaptasi dari sebuah novel berdasarkan kisah nyata berjudul "Waktu Aku Sama Mika" karya Indi.


Ceritanya berkisah tentang percintaan remaja SMA, Indi yang mengidap penyakit Skoliosis dan Mika yang mengidap AIDS.

Walau Mika mengidap penyakit AIDS, Indi tidak takut. Baginya, Mika berbeda, dari Mika Indi belajar untuk berjuang melawan penyakitnya.
Skoliosis membuat Indi harus memakai alat penyangga di tubuh (brace) selama 23 jam setiap hari dan membuatnya minder dikalangan teman-temannya. Indi tidak diperbolehkan untuk mengikuti pelajaran olahraga karena penyakitnya, suatu hari Mika menggendongnya dan mereka mengikuti lomba balap lari. Adegan ini sangatlah sweet menurut aku :)

Indi anak yang manis, bahkan Mika pernah mengira nama Indi adalah Candy di awal pertemuan mereka.
"Kamu siapa?" tanya Mika
"Indi."
"Candy? Sugar?" ulang Mika salah dengar.
Mika menyukai Indi, akhirnya mereka berpacaran.

Berpacaran dengan Mika tidaklah mudah, Indi mengalami banyak penolakan dari orangtuanya dan teman-temannya karena Mika mengidap AIDS.

Mika adalah remaja putra yang dulunya mempunyai pergaulan buruk dan memakai narkoba. Tetapi sejak divonis mengidap penyakit AIDS, ia menjauhi pergaulan buruknya dan berubah untuk lebih menghargai hidupnya. Ia bahkan mengadakan penyuluhan tentang bahaya AIDS di sekolah Indi.

Satu hal yang paling ditakuti Mika adalah menularkan penyakitnya kepada Indi, saat itu Mika hendak mencium Indi, tetapi Mika mengurungkan niatnya dan Indi pun terluka. 

Satu hal yang paling ditakuti Indi adalah menghadapi kenyataan bahwa suatu hari Mika akan pergi untuk selama-lamanya meninggalkan dunia. Mika mengatakan kepada Indi bahwa ia tidak bisa menjaga Indi untuk selama-lamanya, Indi dan Mika sangat sedih menghadapi kenyataan pahit ini.

Ironisnya, saat kesehatan Indi membaik dari hari ke hari, Mika semakin melemah. Pada akhirnya Mika meninggalkan dunia, tapi bagi Indi Mika selama-lamanya selalu ada di hatinya. Mika adalah malaikatnya, pelita hidupnya yang telah memberinya semangat untuk berjuang melawan penyakitnya. Suatu hari Indi pun melepas alat yang menyangga tubuhnya, ia sembuh dari Skoliosisnya.

Pemeran Mika dimainkan oleh Vino G. Bastian dan Indi oleh Velove VexiaKeduanya memainkan perannya dengan sangat baik :)

Menonton film Mika akan membuat para penonton terhanyat manis pahitnya kisah percintaan ala remaja SMA. Selain itu, banyak pesan yang bisa dipetik dari film ini, bahwa penderita penyakit janganlah dijauhi. Hindari penyakitnya, bukan orangnya. Penderita penyakit adalah orang-orang yang membutuhkan semangat dari orang-orang disekitarnya untuk memperjuangkan hidupnya :)

Berikut trailer film Mika :
http://www.youtube.com/watch?v=PI4S2xNJzZ4


Blogger,
Penah nggak kepikiran
Apakah orang-orang yang sudah meninggal masih mempunyai ingatannya selama di dunia?
hmmm...
Indi will never forget Mika
I believe
Indi also always stay in Mika heart and mind
Walapun mereka sudah berada di dunia yang berbeda
...











5 komentar:

Sindy Shaen mengatakan...

MIKA! Very inspiring movie (and also novel) which is based on true story of Indi. It's one of my very favorite books ever, I also ever wrote the book review here: http://bit.ly/YvC1Ep hehe :D

Unknown mengatakan...

Terima kasih banyak Sindy utk komennya ♥

Anonim mengatakan...

trima kasih resensinya sob....

Unknown mengatakan...

..1000 jempol buat flem ini

Unknown mengatakan...

apa bner2 true story ?klo iya k
y dongeng aj ya

Posting Komentar